Dalam keterangan resminya Telkomsel menyatakan memperkuat komitmennya untuk terus bergerak maju berkontribusi nyata dalam mengakselerasikan pembangunan bangsa melalui solusi pemanfaatan teknologi tepat guna termasuk komitmen pembangunan ekosistem digital di dua kabupaten calon ibu kota baru Indonesia tersebut dengan berlandaskan kematangan infrastruktur yang siap menghadirkan layanan data secara maksimal.
Hingga kini, Telkomsel telah menggelar lebih dari 1.140 BTS (67% di antaranya BTS broadband 3G/4G) di Kutai Kartanegara dan lebih dari 220 BTS (68% di antaranya BTS broadband 3G/4G) di Penajam Paser Utara. Jaringan 4G Telkomsel sendiri sudah menjangkau 91% populasi Kutai Kartanegara dan 93% populasi Penajam Paser Utara. Teknologi 4G yang kini sudah berkembang menjadi 4.9G juga mendapat perhatian Telkomsel melalui pengadaan BTS 4.9G Massive MiMo yang berada di Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak 2018.
Ketersediaan jaringan Telkomsel di dua kawasan tersebut berkontribusi terhadap penetrasi pelanggan pengguna smartphone sebanyak 70% di Kutai Kartanegara dan 66% di Penajam Paser Utara.
Jaringan yang memadai didukung dengan ketersediaan 4 gerai GraPARI di Kutai Kartanegara dan 1 gerai GraPARI di Penajam Paser Utara untuk melayani kebutuhan pelanggan Telkomsel.
Secara keseluruhan, Kalimantan Timur merupakan provinsi di Kalimantan dengan jumlah BTS terbanyak yaitu 5.500 unit. Selain itu, Telkomsel merupakan penyedia jaringan pertama di Kabupaten Mahakam Ulu, wilayah Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Layanan Telkomsel di Mahakam Ulu hadir melalui 19 BTS di sembilan lokasi. Tiga BTS di antaranya berada di tiga titik perbatasan antara Mahakam Ulu dengan Malaysia. Hal tersebut menunjukkan kesiapan Telkomsel dalam menghadirkan infrastruktur jaringan di ibu kota baru Indonesia hingga ke wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Lebih dari sekadar menghadirkan infrastruktur berteknologi mumpuni, Telkomsel juga terus bergerak maju mengakselerasikan ekosistem digital di Kalimantan Timur dengan berbagai program untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat di sana.
Salah satunya dengan mengakselerasikan literasi digital melalui program Internet Baik untuk membantu masyarakat agar menjadi sumber daya manusia unggul yang mampu bergerak maju memanfaatkan internet secara bijak.
Sejak diperkenalkan pada 2016, program ini konsisten untuk melindungi anak-anak dan remaja sebagai digital native dari dampak negatif dunia maya seperti pornografi hingga cyberbullying. Telkomsel pernah hadir dengan kampanye Internet Baik di Kutai Kartanegara.
Tidak hanya itu, Telkomsel juga mengakselerasikan pengembangan talenta digital di Kalimantan Timur melalui program-program seperti The NextDev dan Youth Digital.
Pada 2018 lalu, Telkomsel pernah menggelar ajang pencarian startup berbakat The NextDev Talent Scouting di Samarinda, Kalimantan Timur sebagai upaya untuk memberdayakan startup lokal serta menghasilkan produk digital berkualitas.
Sedangkan Youth Digital Academy merupakan kelas edukasi untuk murid tingkat SMA/SMK. Melalui program ini, Telkomsel memberikan pembekalan ke para peserta mengenai keahlian profesi di media massa online berbasis teknologi, seperti desain grafis, jurnalistik, videografi, dan manajemen media untuk membantu mereka menjadi sumber daya unggul yang mampu bersaing di level yang lebih tinggi. Youth Digital Academy diselenggarakan Telkomsel di Balikpapan pada 2018.
Anda harus masuk untuk berkomentar.
No Comments